Liga Inggris kembali menyajikan drama yang mendebarkan di tengah kompetisi musim 2024-2025, dengan bentrokan hebat antara West Ham United dan Manchester United.
Dalam pertandingan Liga Inggris yang digelar di London Stadium, puluhan ribu penggemar menyaksikan aksi luar biasa dua tim yang berambisi untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen. Di tengah ketegangan dan kritik, hasil akhir yang mengejutkan dengan skor 2-1 untuk West Ham membawa momen kebangkitan bagi tim tuan rumah, sekaligus menambah tekanan bagi manajer dan pemain Manchester United.
Dibawah ini FOOTBALL UA akan membahas berbagai aspek dari pertandingan, termasuk jalannya pertandingan, analisis kinerja pemain, serta dampak dari hasil ini terhadap kedua tim.
Manchester United Mendominasi di Babak Pertama
Di babak pertama, Manchester United menunjukkan permainan yang superior dengan mengambil alih kendali permainan. Mereka berhasil menciptakan banyak peluang, mencoloknya adalah usaha dari Alejandro Garnacho yang mengenai tiang gawang pada menit-menit awal pertandingan. United terlihat bersemangat, namun ketidakmampuan mereka untuk mencetak gol membuat frustrasi para pemain, manajer, serta para pendukung mereka yang hadir.
Di sisi lain, West Ham terlihat kesulitan menghadapi tekanan yang diberikan oleh pasukan Erik ten Hag. Meskipun mereka memiliki beberapa momen cerah, seperti serangan balik yang mengancam, West Ham sulit menembus pertahanan solid United yang dipimpin oleh Matthijs de Ligt. Pada akhirnya, babak pertama berakhir tanpa gol meskipun United mendominasi sebagian besar permainan, meninggalkan pertanyaan besar tentang ketepatan finishing mereka.
Perubahan Formasi dari Jürgen Lopetegui
Menyadari pentingnya perubahan untuk memulai serangan, manajer West Ham, Julen Lopetegui, melakukan beberapa perubahan strategis di babak kedua. Ia menggantikan tiga pemain kunci, memasukkan Crysencio Summerville, Tomas Soucek, dan Jean-Clair Todibo pada interval. Keputusan ini terbukti sangat krusial, memberi energi baru kepada tim yang sebelumnya tampak kehabisan nafsu.
Hasil perubahan tersebut segera terlihat; West Ham mulai memperagakan permainan yang lebih berani dan cepat. Summerville, yang baru dicomot dari Leeds, memberikan dampak langsung dengan penetrasi yang mengancam pertahanan United. Momen peningkatan ini menjadi sangat nyata ketika West Ham mampu mengalirkan permainan dan mengubah tekanan menjadi gol, sebuah sinyal bahwa mereka semakin menemukan ritme permainan mereka.
Gol Pembuka Dari Crysencio Summerville
Momentum berubah ketika Crysencio Summerville mencetak gol pembuka pada menit ke-74, setelah ia berhasil memanfaatkan kesalahan di dalam kotak penalti. Seorang timashioning keeper Andre Onana, manuvernya terlihat bagai sebuah puisi, mencuatkan kelas sang pemain muda yang baru pertama kali mencetak gol untuk tim barunya. Gol ini bukan hanya memberi West Ham keunggulan, tetapi juga mengubah suasana di stadion yang ramai oleh sorakan pendukung mereka.
Gol ini juga menunjukkan kekuatan mental West Ham setelah babak pertama yang buruk. Kesadaran untuk bangkit dan berjuang meskipun tertinggal menjadi contoh nyata bagi tim yang tengah berusaha memperbaiki posisi mereka di klasemen. Dengan keunggulan ini, West Ham mulai bisa mengoptimalkan serangan dan menambah tekanan kepada United.
Baca Juga: Real Madrid Hancur di Hadapan Barcelona Kekalahan Memalukan 4-0 Karier Ancelotti Terancam!
Pembalas Cepat Oleh Casemiro
Namun, Manchester United menunjukkan ketahanan mereka dengan respons cepat setelah gol tersebut. Kasemiro, gelandang veteran Brasil, berhasil menyamakan kedudukan hanya tujuh menit kemudian dengan sundulan akurat dari umpan silang Joshua Zirkzee. Gol tersebut membangkitkan kembali harapan bagi United, dan mengingatkan bahwa mereka belum menyerah dalam laga Liga Inggris ini.
Sayangnya, meskipun United bisa menyamakan situasi, performa mereka tetap menjadi sorotan. Sering kali mereka kehilangan fokus di momen-momen krusial, dan inilah yang menjadi tema besar dari pengalaman bermain mereka di musim ini. Gol Casemiro seharusnya menjadi momentum untuk United, namun manajer mereka, Erik ten Hag, harus berurusan dengan masalah finishing yang tak kunjung padam.
Kontroversi VAR dan Penalti Terakhir
Ketika pertandingan memasuki masa tambahan waktu, drama baru muncul. Seorang tantangan dari Matthijs de Ligt terhadap Danny Ings memicu perdebatan ketika VAR memutuskan untuk meninjau insiden tersebut. Awalnya, wasit David Coote tidak memberi penalti, tetapi setelah melihat tayangan ulang, ia mengubah keputusan untuk memberikan penalti kepada West Ham. Keputusan ini langsung menuai kemarahan dari pemain dan pendukung Manchester United, yang merasa bahwa itu adalah keputusan yang sangat kontroversial.
Jarrod Bowen lah yang menjalankan tugas sebagai eksekutor penalti. Dalam kondisi menegangkan, ia berhasil membobol gawang Onana dengan penyelesaian yang tenang, memberikan kemenangan dramatis bagi West Ham. Penalti ini menjadi titik balik, bukan hanya untuk hasil pertandingan tetapi juga menjadi perbincangan besar di kalangan kritikus dan penggemar mengenai keadilan dalam penggunaan VAR.
Dampak Kemenangan Bagi West Ham
Kemenangan ini memberikan suntikan semangat bagi West Ham, yang sempat terpuruk dengan performa buruk di awal musim. Dengan hasil ini, mereka melompat ke posisi ke-13 di klasemen, di atas Manchester United yang kini berada di peringkat ke-14. Julen Lopetegui menyatakan bahwa hasil ini sangat penting, terutama untuk mengembalikan kepercayaan diri tim dan mendukung momentum positif.
Penting untuk dicatat bahwa tidak hanya hasilnya, tetapi cara West Ham bangkit dari ketertinggalan di babak kedua menjadi pelajaran berharga. Kualitas permainan yang ditunjukkan setelah penggantian memberikan sinyal positif bahwa tim ini memiliki potensi untuk beradaptasi dan berkembang ke depannya. Untuk Lopetegui, ini juga merupakan langkah yang tepat dalam meyakinkan staf dan penggemar tentang arah tim.
Kesalah dan Kegagalan Manchester United
Sementara itu, bagi Manchester United, kekalahan ini semakin mempertegas krisis yang mereka hadapi. Seringnya mereka kehilangan kesempatan untuk mencetak gol dan keputusan VAR yang merugikan menambah beban yang harus dipikul Erik ten Hag. Ia harus menemukan cara untuk membangkitkan kembali moral para pemainnya dan memberikan kepercayaan diri mereka setelah tiga pertandingan tanpa kemenangan di Liga Inggris.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Ten Hag menunjukkan frustrasi yang mendalam mengenai hasil tersebut. Mengklaim bahwa timnya sebenarnya layak untuk meraih kemenangan. Ulasan ini tidak hanya mencerminkan kekecewaannya terhadap keputusan VAR tetapi juga menunjukkan kesadaran akan kekurangan dalam penyelesaian akhir timnya. Semua ini mendorong urgensi bagi United untuk segera menciptakan sistem yang lebih baik dan memanfaatkan setiap peluang untuk kebaikan tim.
Buat kalian yang ingin tetap mendapatkan informasi terupdate mengenai seputaran tentang SEPAK BOLA, kalian bisa kunjungi link ini footballpredictionstips.net.