Mikel Arteta menyatakan keyakinannya bahwa Arsenal telah mengikuti protokol yang benar dalam menangani kasus Thomas Partey, yang didakwa melakukan lima tindakan pemerkosaan dan satu penyerangan seksual. FOOTBALL UA, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Partey meninggalkan Arsenal awal Juli 2025 setelah kontraknya berakhir, dan hanya empat hari kemudian, Crown Prosecution Service (CPS) secara resmi mendakwanya. Tuduhan tersebut berasal dari laporan tiga wanita berbeda yang mengklaim mengalami insiden antara 2021 hingga 2022. Partey, yang membantah semua tuduhan, sebelumnya sempat ditangkap pada Juli 2022 terkait salah satu kasus pemerkosaan, memicu penyelidikan panjang oleh Kepolisian Metropolitan London.
Kasus ini akhirnya diserahkan ke CPS pada Desember 2024, namun Partey tetap bermain untuk Arsenal selama proses hukum berlangsung. Bahkan, Arteta sempat menyatakan keinginannya untuk memperpanjang kontrak gelandang Ghana itu sebelum keputusan dakwaan resmi dikeluarkan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Respons Arsenal dan Pembelaan Arteta
Setelah dakwaan resmi terhadap Thomas Partey diumumkan, Arsenal merilis pernyataan singkat yang menegaskan bahwa kontrak pemain telah berakhir pada 30 Juni 2025. Klub juga menyatakan tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut karena proses hukum masih berlangsung.
Saat ditanya mengenai kasus ini dalam konferensi pers di Singapura, tempat Arsenal memulai tur pramusim Asia. Arteta menegaskan bahwa “klub telah sangat jelas dalam pernyataannya”. Ia menambahkan bahwa “masalah hukum ini sangat rumit”, sehingga dirinya tidak dapat memberikan tanggapan lebih rinci.
Ketika ditanya apakah Arsenal telah melakukan prosedur yang tepat selama ini, Arteta dengan tegas menjawab, “100% yakin”. Pernyataan ini menunjukkan bahwa manajemen klub percaya mereka telah bertindak sesuai dengan protokol internal dan hukum yang berlaku, meski Partey tetap bermain selama investigasi berlangsung.
Baca Juga: Liverpool Resmi Rekrut Hugo Ekitike dengan Transfer Senilai 79 Juta Pounds
Implikasi Hukum dan Reputasi Klub
Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan klub dalam menangani pemain yang terlibat masalah hukum serius. Beberapa pihak mempertanyakan mengapa Arsenal tetap memainkan Partey meski ada tuduhan kriminal yang belum terselesaikan. Namun sementara klub lain seperti Manchester United pernah menangguhkan Mason Greenwood dalam kasus serupa.
Namun, berbeda dengan Greenwood yang masih berstatus pemain United saat kasusnya muncul, Partey sudah mendekati akhir kontrak ketika dakwaan resmi dikeluarkan. Hal ini mungkin menjadi pertimbangan Arsenal untuk tidak mengambil tindakan tegas sebelumnya.
Dampak reputasi terhadap Arsenal juga menjadi sorotan. Klub harus berhati-hati dalam menyeimbangkan asas praduga tak bersalah dengan tanggung jawab sosial. Lalu terutama mengingat besarnya pengaruh Arsenal sebagai institusi sepak bola global.
Masa Depan Partey dan Pelajaran bagi Dunia Sepak Bola
Dengan kontraknya yang telah berakhir, masa depan karier Partey kini sangat tergantung pada hasil pengadilan. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman penjara panjang dan mengakhiri karier sepak bolanya. Sebaliknya, jika dibebaskan, ia masih mungkin melanjutkan karier di klub lain.
Kasus ini juga menyoroti perlunya protokol yang lebih jelas di dunia sepak bola dalam menangani pemain yang terlibat tuduhan kriminal. Asosiasi sepak bola dan klub mungkin perlu mempertimbangkan kebijakan standar untuk menangguhkan pemain selama proses hukum berlangsung, terlepas dari status kontrak.
Bagi Arsenal, situasi ini menjadi pelajaran berharga dalam manajemen krisis. Klub harus memastikan bahwa kebijakan mereka ke depan dapat melindungi reputasi tim. Ini sekaligus menjunjung tinggi keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik football-ua.com.