Lazio datang ke pertandingan ini dengan motivasi tinggi, berusaha meraih poin penting untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen Serie A.
Namun, segalanya berubah ketika Alessio Romagnoli, bek Lazio, diusir dari lapangan pada menit ke-24 setelah dihadiahi kartu merah oleh wasit setelah VAR mengintervensi keputusan awalnya. Romagnoli melakukan pelanggaran terakhir terhadap Pierre Kalulu. Dan meskipun wasit awalnya menganggapnya sebagai tantangan yang sah, VAR memutuskan sebaliknya.
Juventus, yang tampil lebih mendominasi setelah keunggulan jumlah pemain. Akhirnya mencetak gol penentu melalui gol bunuh diri Mario Gila pada menit ke-85. Pertandingan ini menyisakan banyak pertanyaan dan keraguan akan keputusan yang diambil oleh VAR, terutama terkait dengan kejadian yang melibatkan Douglas Luiz yang diduga melakukan pelanggaran pada Patric. Berikut ini FOOTBALL UA akan membahas detil dari pertandingan, Lazio Menggugat VAR, kontroversi VAR. Serta dampak dari kejadian ini bagi masa depan penggunaan teknologi di sepak bola.
Posisi Lazio: Membela Keputusan VAR
Angelo Fabiani, Direktur Olahraga Lazio, menjadi suara utama dalam menggugat keputusan VAR setelah kemenangan Juventus. Fabiani menegaskan bahwa keputusan VAR dalam menganalisis beberapa insiden selama pertandingan, terutama yang melibatkan Douglas Luiz, sangat tidak konsisten.
Menurut Fabiani, Luiz seharusnya diusir dari lapangan setelah secara sengaja memukul Patric dalam insiden yang terjadi off-the-ball. Fabiani mengungkapkan: “Kami merasa diperlakukan tidak adil, karena tindakan Luiz jelas merupakan pelanggaran berat dan seharusnya mendapatkan penalti, bukan hanya pandangan sebelah mata dari VAR”.
Dengan menyoroti bahwa VAR tidak memeriksa insiden ini, Fabiani mempertanyakan efektivitas dan konsistensi penggunaan teknologi ini. “Apa gunanya VAR jika itu hanya akan menguntungkan tim tertentu? Saya ingin tahu apa tujuan VAR jika tidak digunakan dengan benar untuk semua insiden,” tambahnya.
Kontroversi VAR: Ada Apa di Balik Layar?
Kontroversi VAR bukanlah hal baru di Serie A, tetapi insiden dalam pertandingan ini telah memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar dan analis sepak bola. Banyak yang merasa bahwa VAR dirancang untuk memperbaiki kesalahan fatal di lapangan, tetapi situasi ini justru menunjukkan ketidakjelasan dalam penerapannya.
Gianluca Rocchi, kepala asosiasi wasit Italia (AIA), mengakui bahwa insiden tersebut tidak dilihat secara objektif oleh VAR. “Kami tidak menyukai jenis kontak ini, dan jika Luiz diusir, tidak ada yang akan mengeluh,” ujarnya, menyadari bahwa jika VAR melakukan tinjauan yang lebih baik, hasilnya mungkin berbeda.
Beberapa komentator juga mencatat bahwa insiden Luiz dengan Patric dan pelanggaran lainnya yang tidak diindahkan VAR menciptakan ketidakpuasan yang lebih besar terhadap kehadiran teknologi ini. “Jika VAR tidak konsisten, seharusnya kita bertanya-tanya tentang keberlanjutan teknologi ini,” ungkap salah satu pengamat.
Baca Juga: RC Lens Tampil Gemilang, Tundukkan St Etienne 2-0 Di Ligue 1!
Dampak Pada Klub dan Pemain
Kekalahan Lazio dari Juventus akibat keputusan VAR yang kontroversial tidak hanya berpengaruh pada posisi mereka di klasemen. Tetapi juga pada moral tim dan kepercayaan mereka terhadap keadilan dalam permainan. Para pemain, pelatih, dan penggemar merasa frustrasi dan bingung, bertanya-tanya mengapa keputusan yang jelas tampaknya diabaikan.
Pemain Lazio, termasuk Patric, secara terbuka menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan VAR. “Kami semua merasa bahwa pertandingan ini telah dicuri dari kami. Kami memberi segalanya di lapangan, tetapi keputusan-keputusan ini membuat segalanya terasa sia-sia,” kata Patric setelah pertandingan.
Di sisi lain, Juventus merayakan kemenangan mereka. Namun, banyak penggemar mereka juga menyadari kontroversi seputar keputusan yang diambil oleh VAR dan meragukan keadilan hasil tersebut. Sejumlah media bahkan mengkritik keputusan VAR yang dianggap merugikan salah satu tim.
Ekspektasi dan Apa Selanjutnya Untuk VAR di Italia
Fabiani, selaku Direktur Olahraga Lazio, bahkan menyatakan: “Jika VAR hanya berfungsi untuk menciptakan lebih banyak kebingungan, maka sebaiknya kita menyingkirkannya dari sepak bola Italia”. Sementara itu, banyak klub lain di Serie A meningkatkan suara mereka melawan VAR dan meminta adanya peninjauan menyeluruh terhadap cara teknologi ini diterapkan.
Seiring dengan ungkapan kritis ini, beberapa media Italia telah mengedepankan pandangan mengenai perlunya transparansi lebih besar dari pihak VAR. Termasuk rekaman video dan audio diskusi yang terjadi di ruang VAR. Ini dapat membantu penggemar dan klub memahami keputusan yang dibuat dan meningkatkan akuntabilitas di kalangan wasit dan staf VAR.
Kesimpulan
Akhirnya, insiden kontroversial dalam pertandingan Juventus vs Lazio menyoroti masalah besar dalam penerapan VAR di Serie A. Dengan Lazio Menggugat VAR atas kekalahan mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya konsistensi dan keadilan dalam sepak bola sebuah nilai inti yang menjadi dasar dari olahraga yang kita cintai. Dunia sepak bola kini menunggu dengan penuh harap untuk melihat bagaimana otoritas sepak bola Italia akan menanggapi situasi ini dan apa langkah yang akan diambil untuk meningkatkan akuntabilitas VAR.
Para penggemar dan tim berharap bahwa keadilan, bukan hanya hasil, yang akan menjadi fokus dari teknologi yang seharusnya membantu permainan. Lazio mungkin tidak akan bisa mengubah hasil dari pertandingan tersebut. Tetapi mereka telah berhasil mengumandangkan suara mereka melawan ketidakadilan yang dirasakan, dan itu adalah langkah penting dalam perjuangan untuk sepak bola yang lebih fair. Buat kalian yang ingin mencari informasi tentang berita dan perkembangan Sepak Bola, kalian bisa kunjungi kami di LIGA ITALIA.